NEWSSERIES.ID, Bungku - Dalam rangka memaksimalkan pemajuan kebudayaan melalui sinergitas program pembangunan kebudayaan di Provinsi, Kabupaten dan Kota se-Sulawesi Tengah, rapat koordinasi bidang kebudayaan se-Provinsi Sulawesi Tengah digelar Rabu (23/03/2022). Rakor yang berlangsung di Aula Losmen Amanah Desa Ipi tersebut diselenggarakan mulai 23 hingga 25 Maret 2022 dan dibuka langsung oleh Bupati Morowali, Drs. Taslim. Adapun peserta kegiatan di antaranya para Kepala Bidang kebudayaan melalui OPD terkait yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan se-Provinsi Sulawesi Tengah.
Pembangunan kebudayaan mempunyai ruang lingkup yang luas dan bersifat lintas sektor dengan memuat tujuh dimensi, yaitu ekonomi budaya, pendidikan, ketahanan sosial budaya, warisan budaya, ekspresi budaya, budaya literasi dan kesetaraan gender. Olehnya Rakorbid dimaksudkan untuk memaksimalkan implementasi kebijakan pembangunan kebudayaan di Sulawesi Tengah dan mempercepat peningkatan Indeks Pembangunan Kebudayaan.
Indeks ini diperlukan untuk mengukur pencapaian pembangunan kebudayaan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. IPK bukan mengukur nilai budaya, melainkan memotret capaian pembangunan di wilayah tersebut. Untuk diketahui, saat ini IPK Sulawesi Tengah berada di urutan ke-28 dari 34 provinsi dengan nilai indeks 48,11. Sulawesi Tengah masih mengalami ketertinggalan dan membutuhkan akselerasi pembangunan kebudayaan yang berkesinambungan untuk mencapai rerata nilai capaian nasional yaitu 53,74.
Terdapat tiga dimensi di Sulawesi Tengah yang memiliki nilai indeks di atas capaian nasional yaitu pendidikan, ketahanan sosial budaya, dan gender. Sedangkan empat dimensi lainnya masih berada di bawah capaian nasional. Dimensi terlemah dengan nilai dimensi sekitar 21,31% di Sulteng adalah dimensi warisan budaya, diikuti oleh ekonomi budaya sebesar 27,61%.
Bupati Morowali, Taslim dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah yang telah menunjuk Morowali sebagai tuan rumah pelaksanaan Rakorbid. Kesempatan tersebut kata Taslim menjadi motivasi tersendiri bagi semua pihak untuk terus bergerak memaksimalkan pembangunan kebudayaan di Morowali.
"Atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Morowali, kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya Kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah yang telah mempercayakan Kabupaten Morowali dalam pelaksanaan rapat koordinasi ini", ucapnya.
"Tentunya ini menjadi motivasi bagi kami apalagi dewan adat Tobungku belum lama dibentuk. Olehnya dalam kesempatan ini, kami masih perlu banyak belajar dan menyerap saran-saran dari bapak/ibu sekalian", tambah dia.
Taslim berujar, di tengah gempuran era modernisasi dan globalisasi, saat ini budaya sudah hampir tergerus. Olehnya budaya sebagai kekuatan bangsa menurut Taslim menjadi tanggungjawab bersama seluruh elemen untuk menggali dan menumbuh kembangkan budaya secara optimal serta menjaga kelestarian seni dan budaya kearifan lokal daerah.
"Berbicara budaya lokal bukan berarti kita mundur ke belakang, dengan budaya kita dapat membangun pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya dari sisi ekonomi, masih banyak manfaat lain dan hal positif lainnya, walaupun dunia semakin modern dan sistem hukum yang semakin sempurna, budaya tetap tidak bisa diabaikan. Karena pendekatan melalui budaya masih sangat kuat, khususnya dalam menyelesaikan konflik-konflik atau gesekan yang terjadi di masyarakat", tandasnya.
Acara ditutup dengan penyerahan cendera mata dari Kanwil Kemenkumham Provinsi Sulawesi Tengah kepada Bupati dan Disdikbud Morowali. Diketahui, dalam kegiatan tersebut turut dihadiri oleh perwakilan Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Manado, Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Morowali, Ketua Adat Tobungku dan insan pers.
Posting Komentar